Ciri Makanan Khas Jawa Tengah yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Mencobanya!

Di setiap daerah pasti memiliki karakteristik makanan yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Salah satunya adalah ciri makanan khas Jawa Tengah yang erat dengan bawang putih dan sedikit rempah-rempah.

Makanan Jawa menjadi salah satu makanan yang populer dan banyak penggemar terutama untuk Anda yang tidak terlalu suka dengan makanan pedas. Lalu, apa sebenarnya ciri khas makanan Jawa Tengah sehingga sangat orang sukai? Simak penjelasannya berikut ini.

Ciri Makanan Khas Jawa Tengah

Makanan khas Jawa Tengah pada umumnya memiliki cita rasa yang manis, serta lebih dominan penggunaan bawang putih dan santan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya:

1. Lebih Dominan Bumbu Bawang Putih

Ciri khas yang pertama adalah lebih dominan bumbu bawang putih. Fungsi bawang putih pada makanan berguna untuk memperkaya cita rasa. Bumbu ini termasuk sebagai penyedap alami pada masakan.

Bawang putih sendiri memiliki rasa yang cukup kuat jika mentah. Apabila memasak menggunakan bumbu ini akan melunakkan rasa dan memunculkan rasa manis dan gurih yang alami, serta memiliki aroma bawang yang kuat.

Tidak hanya menyempurnakan masakan, kehadiran bawang putih juga bermanfaat untuk kesehatan. Rasanya yang khas tersebut berasal dari senyawa belerang yang terbuat dari allicin.

Bumbu yang wajib ada di dapur ini, mampu memberikan nutrisi yang baik untuk tubuh karena kaya akan vitamin C, B6, dan sejumlah nutrisi lainnya. Jika mengonsumsi dengan rutin bisa membantu untuk menurunkan tekanan darah.

Beberapa makanan Jawa Tengah yang menggunakan bumbu bawang putih seperti nasi gundul, garang asem, soto kudus, sup matahari, lumpia, mie ongklok, nasi grombyang, dan lainnya. Anda bisa menemui makanan tersebut di berbagai wilayah di jawa tengah salah satunya jajanan khas brebes yang menyajikan masakan istimewa.

2. Ciri Makanan Khas Jawa Tengah Banyak Mengandung Santan

Makanan khas Jawa Tengah juga identik dengan banyak mengandung santan. Santan sendiri berfungsi untuk menghasilkan rasa yang lebih kaya dan sedap. Fungsi lainnya adalah sebagai pengental, makanya banyak menggunakannya pada makanan berkuah kental.

Santan adalah cairan yang berasal dari kelapa tua yang melalui proses pemarutan, dan makanan yang mengandung santan sering orang sebut tidak sehat.

Padahal jika mengkonsumsi dengan tepat, santan memiliki banyak kandungan. Beberapa kandung nutrisi yang terdapat dalam santan adalah protein, kalium, lemak, vitamin C, fosfor, dan antioksidan.

Santan murni berasal dari perasan buah kelapa yang sudah terparut, dan tidak ada penambahan air. Mengonsumsi santan dalam jumlah dan takaran yang tepat berpotensi baik untuk kesehatan, bisa meningkatkan kolesterol baik dan mengurangi kolesterol jahat.

Selain itu, santan juga bisa melindungi kerusakan sel dari stres oksidatif karena adanya senyawa asam laurat yang tinggi. Membantu untuk meningkatkan fungsi otak karena banyak mengandung asam lemak rantai menengah.

Namun, ada bahaya mengonsumsi santan jika berlebihan karena berkaitan dengan kadar lemak jenuh. Hal ini bisa meningkatkan berbagai risiko seperti stroke, penyakit jantung, hingga serangan jantung.

3. Makanan Khas Jawa Tengah Lebih Dominan Rasa Manis

Makanan-makanan Jawa Tengah memiliki ciri khas dominan rasa manis. Konon hal ini terpengaruh oleh sistem kerja paksa yang berlaku di Jawa.

Sebagian besar makanan dan masakan Jawa Tengah memiliki rasa manis, seperti gudeg, sate kambing, dan selat solo. Bahkan jajanan pasar dari daerah ini juga lebih dominan rasa manis. Pada sistem kerja paksa, membuat semua masakan harus terbuat dengan air perasan tebu dan membuat orang-orang Jawa Tengah terbiasa dengan rasa manis. Dampaknya, saat ini ciri makanan khas Jawa Tengah lebih dominan rasa manis.

Simak berbagai info mengenai makanan yang menggugah selera Anda melalui Sawargi.store yang membahas berbagai jenis makanan di mana pun Anda berada.